Berita Terbaru
Loading...
Kamis, 08 Juli 2010

Bye-Bye AT Mahmud

22.59
Looking In
Sedikit tentang biografi AT Mahmud:
Abdullah Totong Mahmud (lahir di Kampung 5 Ulu Kedukan Anyar, Palembang, Sumatera Selatan, 3 Februari 1930 – meninggal di Jakarta, 6 Juli 2010 pada umur 80 tahun) adalah seorang pencipta lagu asal Indonesia, ia dikenal masyarakat melalui lagu anak-anak ciptaannya.

Lagu-lagu ciptaan A.T. Mahmud pun mendapat perhatian dari berbagai perusahaan rekaman. Di samping lagu-lagu ciptaan pencipta lainnya, ada sekitar 40-an lagu A.T. Mahmud tersebar pada tujuh piringan hitam antara tahun 1969, 1972, dan tahun-tahun sesudah itu, yakni:

    * Citaria
    * Musim Panen
    * Jangkrik
    * Gelatikku
    * Layang-Layangku
    * Ade Irma Suryani
    * Kereta Apiku
    * Jakarta Berulang Tahun
    * Pemandangan
    * Timang Adik Timang
    * Pulang Memancing
    * Hadiah untuk Adik
    * Tidurlah Sayang
    * Mendaki Gunung
    * Sekuntum Mawar
    * Tepuk Tangan
    * Kincir Air
    * Dua Ekor Anak Kucing
    * Bulan Sabit
    * Lagu Tor-Tor
    * Tupai
    * Burung Nuri
    * Di Pantai
    * Senam
    * Bintang Kejora
    * Aku Anak Indonesia
    * Anak Gembala
    * Kunang-Kunang
    * Naik Kelas
    * Awan Putih
http://amriawan.blogspot.com/2010/07/in-memorial-at-mahmud.html

Behind The Story

Berikut sedikit kisah dibalik pembuatan lagu-lagunya:
Menurut wikipedia.org, inspirasi lagu Pelangi  hadir ketika ia mengantar anaknya, Rika Fitriani  yang masih berusia lima tahun sekolah di TK. Di tengah perjalanan, Rika berteriak, "Pelangi!" sambil menunjuk ke arah langit.
Ia mulai menyanyikan pelangi, mencari kata-kata yang tepat yang menjadi pikiran anak kecil, selanjutnya ketika tiba di rumah, ia iringi dengan gitar dan jadilah sebuah lagu.

Lahirnya lagu Ambilkan bulan bu terjadi ketika anaknya Roike tengah bermain di beranda rumah. Saat itulah ia melihat ke langit dan melihat bulan. Segera ia berlari dan menggandeng lengan ayahnya diajak ke luar. Tiba-tiba si anak berkata, "Pa, ambilkan bulan." Jelas saja A.T. Mahmud bingung. Awalnya kejadian itu berlalu begitu saja. Namun, permintaan si anak terus terngiang di telinganya.
Minta bulan, untuk apa? Dengan mencoba menerawang dunia dan bahasa anak, A.T. Mahmud pun menuliskan permintaan itu dalam bait-bait lagu. Tadinya "ambilkan bulan pa" diubah menjadi "ambilkan bulan bu" sehingga terkesan lebih lembut.

Lain lagi dengan lagu Amelia.  Amelia adalah nama seorang anak kecil yang riang, sering bertanya, tidak bisa diam, lincah, dan ingin tahu banyak hal. Amelia adalah anak dari Emil Salim  Menteri Lingkungan Hidup pada masa orde baru. Emil Salim tak lain adalah sahabat waktu kecil Mahmud ketika sama-sama sekolah di Sekolah Menengah Umum Bagian Pertama (SMU, setingkat SLTP), di Palembang.
A.T. Mahmud melukiskan sifat Amelia dalam lagunya sebagai gadis cilik lincah nian, tak pernah sedih, riang selalu sepanjang hari.
http://gaelby.blogspot.com/2010/07/sang-maestro-pelangi-at-mahmud-tutup.html

Saya yakin karya2nya akan dikenang sepanjang masa. Walau beliau telah pergi, tetapi karyanya tidak akan mati. Bye-bye AT Mahmud :(