Dari empat desainer tersebut, yang mencuri perhatian adalah koleksi Iva Lativah. Wanita yang pernah meraih penghargaan sebagai 'Indonesian Best Designer Of The Year 2006' itu meluncurkan koleksi dengan hanbok khas Korea.
Mengusung tema 'Akulturasi', Iva memadukan budaya Indonesia dan Korea. "Baju korea sangat Islami, tertutup, lalu baju korea ini dicampurkan dengan batik. Scarf, motif, semua pakai batik cuma style-nya Korea," tutur Iva saat diwawancara Wolipop usai press conference di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan.
Malam itu, Iva meluncurkan sekitar 15 koleksi dengan potongan hanbok yang merupakan busana tradisional Korea. Iva menyajikan busana muslim yang colorful. Ia mengombinasikan beragam warna terang seperti kuning neon yang dipadukan dengan merah marun. Ada pula hijau stabilo, coklat tanah, gold, ungu tua, dan putih.
Hanbok dikreasikan dengan berbagai kain batik seperti megamendung, lurik, dan beragam motif bunga. Iva memakai material tule, katun, satin-silk, serta organza. Ia mengaku beberapa bahan ada yang made in Korea.
Selain itu, potongan sederhana dengan tali khas hanbok mewarnai panggung fashion week malam tadi. Iva juga memadukan busana bergaya tradisional Korea itu dengan variasi turban yang cantik.